Mengenal IPK dan Sistem Penilaian Perguruan Tinggi
Mengenal IPK dan Sistem Penilaian Perguruan Tinggi – Bagaimana kesiapanmu menyambut masa perkuliahan nanti, sudah siapkah dirimu untuk memasuki tingkatan yang lebih lanjut sebagai seorang mahasiswa baru. Kamu haru mengerahui bermacam-macam sistem penilaian di bangku kuliah. Di karenakan sistem penilaian di terapkan berbeda dengan yang di Sekolah Menengah Atas. Keberhasilan Lulus atau Tidak Lulus seorang mahasiswa dalam sebuah mata kuliah di tentukan oleh Grade yang di gambarkan dalam bentuk huruf yang akan meunjukkan bobot nilai tertentu. Setiap mata kuliah yang di jalani oleh mahasiswa akna memiliki persyaratan minimal atau passing grade untuk bisa lulus sesuai dengan distribusi kurikulum dari angkatan serta program/program studi yang di ambil.
IP (Indeks Prestasi)
IP adalah singkatan dari Indeks Prestasi atau bisa di sebut dengan Indeks Prestasi Semester (IPS). Kemudian IP di peroleh dari nilai rata-rata mahasiswa selama satu semester. Dengan kata lain, IP merupakam rapor kamu setiap semester. Semakin tinggi IP mu maka semakin banyak jumlah SKS yang bisa kamu ambil. Misalnya apabila semester ini nilai IP mu di atas 3,5 maka kamu berhak mengambil 24 sks di semester berikutnya, tapi jika nilai IP mu di bawah 3,5 dan di atas 3,00 maka kamu hanya berhak mengambil 21 sks.
IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)
Sementara itu, IPK adalah singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif. Dalam bahasa inggris IPK di sebut dengan GPA atau Grade Point Average. Bedanya dengan IP, kalau IPK dari semester pertama hingga akhir. Bahkan, IPK inilah yang biasanya di jadikan standar minimum untuk mendaftar pekerjaan.
Baca Juga : Fakta Menarik Kampus Widya Mandala Kalian Harus Tahu
SKS (Satuan Kredit Semester)
Pernah tidak kamu mendengar kakak atau seniormu bilang “Semester ini aku bakalan sibuk karena ambil total 24 sks”. Nah, SKS adalah Satuan Kredit Semester yang menunjukkan besarnya beban studi mahasiswa dalam satu semester. Dari jumlah SKS, kamu bisa tahu apakah mata kuliah itu bebannya berat, ringan, sulit atau cukup mudah. Misalnya saja mata kulia skripsi. Karena tingkat kesulitan dan bebannya besar, tidak aneh jika SKS skripsi berjumlah sekitar 4 sampai 6 SKS. Jumlah SKS juga menentukan durasi perkuliahan. Nilai 1 SKS berarti 1 jam kegitan belajar atau mengajar perminggu, termasuk istirahat 5-10 menit di dalamnya.
KRS (Sistem Kredit Semester)
Kalau KRS adalah kepanjangan dari Kartu Rencana Studi. Dengan kata lain, KRS merupakan daftar mata kuliah yang akan kamu ambil selama satu semester. Jadi, sebelum memasuki semester baru, kamu harus mengisi KRS terlebih dahulu untuk di jadikan rencana kuliah dalam satu semester tersebut. Biasanya, setiap jurusan sudah memberikan daftar mata kuliah yang wajib di cantumkan dalam KRS. Umumnya daftar mata kuliah yang ada di KRS adalah kombinasi mata kuliah wajib dan pilihan.
Setiap semester, kamu akan mendapatkan batas maksimal SKS. Misalnya, di semester 2, batas maksimal SKS kamu adalah 24 SKS. Pada saat pengisian KRS, kamu di haruskan untuk memilih mata kuliah wajib terlebih dahulu. Nanti, kalau ada sisa SKS,kamu bisa di gunakan untuk memilih mata kuliah pilihan yang kamu inginkan.
Mutu
Mutu merupakan nilai yang di kalikan dengan SKS. Kemudian Mutu ini akan menentukan kemampuan kamu dalam menjalani perkuliahan dengan jumlah SKS yang kamu ambil. Pengalian mutu dengan SKS bukan tanpa alasan. Karena semakin besar beban SKS yang di kalikan, maka semakin menunjukkan mutu kamu untuk menghadapi beban yang lebih berat. Ini juga di gunakan dalam perhitungan IP, dengan membagi total jumlah mutu dengan total jumlah SKS yang di ambil. Untuk memudahkan kamu dalam memahami sistem penilaian ini.